Langsung ke konten utama

Sumber Kekuatan itu kamu nak....

Minggu lalu muadz ngabari kalau kamis  ini  bersama dengan teman teman kelasnya akan berkunjung ke rumah zanira. Dan untuk menghibur zanira kalau bisa bawa kado ya mi... Kata muadz.

Sambil memakaikan pakaian si kecil athiya, saya tanya muadz... Zanira sudah pulang dari malaysia ya mas? Sudah masuk sekolah lagi..?
Belum masuk sekolah sih mi, kata kawan adek ( masih terus merasa paling kecil dia...padahal adeknya dah 3) sakit zanira gagal ginjal.

Deg... terbayang wajah ni ina mamanya zanira yang selama ini selalu tulus bertanya kabar bang umar yang sedang belajar tahfizd di Jakarta, karena kakaknya zanira dulu sekelas dengan bang umar.

Terbayang juga wajah zanira kecil yang sering malu malu kalau ku sapa. Ternyata tubuh kecilnya menanggung penyakit yang senantiasa membuatnya lemah dan tidak masuk sekolah.

Saat masih berobat di johor, aku pernah bertanya ke bundanya via WA, zanira sakit apa uni..demikian sapaanku padanya...
Tidak ada jawaban mengenai penyakitnya, hanya harapan...mohon doakan semoga zanira cepat sehat dan kuat melalui operasi dalam waktu dekat..

Beberapa minggu kemudian aku dapat kabar kalau sekarang zanira harus cuci darah...
Ya Allah... Sesak dadaku membayangkan situasi ini...

Terbayang 5 tahun yang lalu saat aku harus berjuang untuk kesehatan muthia. Berjuang membawanya ke dokter, berjuang membawanya therapi, berjuang belajar berbagai hal tentang AVSD bagi bidadari surgaku.
Tak sampai hati rasanya melihat jarum berulang kali dimasukkan ke tubuh kecilnya untuk kepentingan uji laboratorium...

Tak pernah kusesali engkau hadir dalam kondisi Down Syndrom nak... tak sanggup aku mengeluh krn lelah mengurusmu .... 
karena ku tahu penderitaanmu, sakit yang kau tanggung jauuhhh lebih besar dari lelahku....

Kami adalah para ibu yang akan selalu kuat demi kalian nak... Karena kalian adalah sumber kekuatan kami...

Berjuang terus zanira, kuat dan ikhlas ni ina... Semoga jadi ibadah dan amal unggulan sehingga kita pantas memasuki syurgaNya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abi deh...Jagonya...

Abi...pempersnya zaid habis.... yang ada tinggal punya Athiya, itupun tinggal 2, itu adalah salah satu contoh laporan rutinku ke suami. mulai dari pempers habis, gula, teh, susu, minyak goreng dan sabun semuanya dilapor ke Abi. Yang diberi laporan terkadang langsung bilang oke nanti abi beli, kadang menjawab abi lagi gak ada uang, kadang juga diam dan ngangguk...(mungkin mikir uangku masih ada gak ya...) atau terkadang dia akan bilang abi yang beli tapi uangnya dari ummi ya... Cerita ini bukan tentang uangnya dari mana, tapi lebih pada  sigapnya suami saya untuk belanja urusan yang satu ini. Beliau adalah seorang dengan mesin kecerdasan (MK) Thinking Introvert (Ti) kalau versinya STIFIN. Beliau adalah makhluk yang anteng berlama-lama di depan computer, gadget, TV ataupun buku...pokoknya benda-benda begitu deh.... jangan berharap beliau akan menyapa duluan orang yang belum dia kenal hanya untuk mencairkan suasana....beda banget dengan istrinya...semua orang disapa dan diajak ...

HARI I, TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF

Pagi hari merupakan waktu yang sangat menentukan kualitas hari kita kedepan, sebagaimana Rasullullah SAW pernah mengingatkan ummatnya dengan sebuah hadits yang juga merupakan doa beliau buat kita " Allahumma Baarik li ummatii fii bukuuriha" (Ya Allah Berkahilah ummatku di waktu paginya) . Dibutuhkan kemampuan menata hati, fikiran dan tubuh agar banyaknya aktivitas yang akan kita lakukan di pagi hari tuntas dan membahagiakan seluruh anggota keluarga. Salah satu tantangan kami di pagi hari adalah anak lelaki sholehku yang ketiga Muadz. Muadz merupakan sosok yang biasanya akan membuat emosi naik turun di pagi hari. Mulai dari urusan malas pergi ke masjid untuk sholat subuh, lupa dimana meletakkan tas, bangun tidur langsung buka kulkas, sampai dengan baca buku yang tidak lihat waktu dan juga mandi namun lupa gosok gigi, sungguh merupakan pekerjaan berat dan hampir setiap pagi harus diarahkan dan terus diulang. Ketika diingatkan, dengan santai dia jawab “ adek udah punya ...

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Perubahan merupakan suatu keniscayaan, mereka yang tidak mau berubah dan mengikuti perkembangan zaman, maka mereka harus siap untuk tertinggal dan kalah. Kalah karena orang lain sudah meng up grade diri dengan lebih baik, kalah karena kita tidak bisa lepas dari urusan domestik, kalah karena begitu lajunya perubahan zaman dan kita stagnan tidak move on . Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama. Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyaraka...