Langsung ke konten utama

HARI I, TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF

Pagi hari merupakan waktu yang sangat menentukan kualitas hari kita kedepan, sebagaimana Rasullullah SAW pernah mengingatkan ummatnya dengan sebuah hadits yang juga merupakan doa beliau buat kita " Allahumma Baarik li ummatii fii bukuuriha" (Ya Allah Berkahilah ummatku di waktu paginya). Dibutuhkan kemampuan menata hati, fikiran dan tubuh agar banyaknya aktivitas yang akan kita lakukan di pagi hari tuntas dan membahagiakan seluruh anggota keluarga.

Salah satu tantangan kami di pagi hari adalah anak lelaki sholehku yang ketiga Muadz. Muadz merupakan sosok yang biasanya akan membuat emosi naik turun di pagi hari. Mulai dari urusan malas pergi ke masjid untuk sholat subuh, lupa dimana meletakkan tas, bangun tidur langsung buka kulkas, sampai dengan baca buku yang tidak lihat waktu dan juga mandi namun lupa gosok gigi, sungguh merupakan pekerjaan berat dan hampir setiap pagi harus diarahkan dan terus diulang.

Ketika diingatkan, dengan santai dia jawab “ adek udah punya jadwal kok mi”. adek tulis dimana? di otak adek jawabnya. Ketika saya mencoba untuk percaya dengan jadwal yang telah dia setting di otaknya, yang terjadi adalah dia nyaris terlambat pergi sekolah dan diiringi dengan tangis sekaligus memaksa abinya untuk mengantarnya secepat mungkin.
Ketika saya bertanya, bagaimana cara  ummi bicara dengan adek  agar adek bisa mendengarkan perintah ummi dan tertib dalam segala urusan, dengan santai dia jawab adek fikir dulu ya mi… saya nyaris angkat tangan dan minta suami yang melakukan pendekatan, namun suami menolak dengan halus, kalau abi emosi nanti bisa kacau paginya ummi… so… ummi gak boleh kalah dong untuk urusan ini, ini adalah waktu-waktu emas untuk membiasakannya melakukan hal baik untuk kemudian menjadi kebiasaan yang akan melekat terus pada dirinya.

Setelah mendapatkan materi komunikasi produktif, saya coba untuk memberikan tantangan, adek besok mau pergi sekolah jam berapa nak? dan dia jawab jam 7.00. saya coba menyanggupi keinginannya dan menyampaikan ke suami.

Keesokan paginya Alhamdulillah tanpa terlalu bekerja keras dia bangun jam 05.30 dan langsung berwudhu dan sholat (walaupun tidak ke masjid). Saya sangat menghargai ini karena biasanya membangunkannya saja cukup banyak drama yang akan terjadi.  Setelah shalat dengan santai dia langsung mengambil buku dan mulai membaca. Semua orang pasti setuju kalau membaca itu sangat sangat baik, namun timingnya tidak tepat. Dia sangat santai dalam urusannya, slow motion untuk pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Dan dia harus mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Namun saya coba menjalani pagi ini dengan relax. Saya ambil kertas dan buat beberapa kegiatan yang endingnya adalah berangkat ke sekolah tepat jam 7.00 dan dengan memposisikan diri setara dengannya saya mempersilahkan muadz untuk menyusun sendiri waktu untuk kegiatan2 yang telah saya tulis.

Luar biasa…dia berlarian mengerjakan setiap pekerjaan yang ada dalam list dan mengisi check list yang ada dengan sungguh-sungguh. Saya hanya mengamati karena melihat range waktu yang dia tulis memang kurang realistis, tapi itu pembelajaran untuk muadz menyusun jadwal dengan lebih lebih realistis. Alhamdulillah pagi ini dia pergi tepat jam 07.00 pagi tanpa ada teriakan, tangisan dan wajah cemberut. Dia pergi ke sekolah dengan bahagia,matanya berbinar dan merasa lulus tantangan dari ummi. 

Goog Job Boy. Saatnya untuk memberikannya kepercayaan dan mendukungnya.
#hari1 
#gamelevel1 
#tantangan 10 hari 
#komunikasi produktif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abi deh...Jagonya...

Abi...pempersnya zaid habis.... yang ada tinggal punya Athiya, itupun tinggal 2, itu adalah salah satu contoh laporan rutinku ke suami. mulai dari pempers habis, gula, teh, susu, minyak goreng dan sabun semuanya dilapor ke Abi. Yang diberi laporan terkadang langsung bilang oke nanti abi beli, kadang menjawab abi lagi gak ada uang, kadang juga diam dan ngangguk...(mungkin mikir uangku masih ada gak ya...) atau terkadang dia akan bilang abi yang beli tapi uangnya dari ummi ya... Cerita ini bukan tentang uangnya dari mana, tapi lebih pada  sigapnya suami saya untuk belanja urusan yang satu ini. Beliau adalah seorang dengan mesin kecerdasan (MK) Thinking Introvert (Ti) kalau versinya STIFIN. Beliau adalah makhluk yang anteng berlama-lama di depan computer, gadget, TV ataupun buku...pokoknya benda-benda begitu deh.... jangan berharap beliau akan menyapa duluan orang yang belum dia kenal hanya untuk mencairkan suasana....beda banget dengan istrinya...semua orang disapa dan diajak ...

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Perubahan merupakan suatu keniscayaan, mereka yang tidak mau berubah dan mengikuti perkembangan zaman, maka mereka harus siap untuk tertinggal dan kalah. Kalah karena orang lain sudah meng up grade diri dengan lebih baik, kalah karena kita tidak bisa lepas dari urusan domestik, kalah karena begitu lajunya perubahan zaman dan kita stagnan tidak move on . Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama. Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyaraka...